Bapak Tukang Pemecah Batu ini Menangis Bahagia Lihat Anaknya Cium Kakinya Setelah Resmi Jadi Polisi

 


Tiap manusia berhak mempunyai peluang buat mencapai impiannya. Salah satunya merupakan jadi anggota Kepolisian Republik Indonesia. Seluruh putra serta gadis wilayah dapat ikut andil buat mengabdikan dirinya buat negara. Salah satunya merupakan cerita Bripda Asrul yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia tidak sempat menyangka bakalan dapat jadi seseorang anggota polisi.

Asrul bukan berasal dari keluarga kaya raya. Bapaknya menjabat selaku tukang pemecah batu buat menyambung hidup. Momen pertemuan Bripda Asrul dengan si bapak di depan komandan juga berlangsung sangat mengharukan. Lalu gimana cerita sepenuhnya? Ayo ikuti cerita Bripda Asrul berikut ini.

Cium Kaki Si Bapak– Kepala SPN Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Fajaruddin, lagi mengetuai suatu pertemuan orang tua dengan para putranya yang saat ini menjabat selaku polisi. Di tengah- tengah kegiatan, dia berbincang dengan salah satu bapak dari deretan anggota yang sukses lolos jadi polisi. Lalu dia memanggil Bripda Asrul buat menemuinya di depan. Di tengah kerumunan, Bripda Asrul langsung bergerak kilat mengarah ke hadapan Kombes Fajaruddin.“ Nah, ini Asrul, mari, Rul,” ucapnya.

Menangis di Depan Komandan– Tidak berselang lama, Bripda Asrul lalu mencium kaki si bapak yang tengah berdiri pas di samping komandan. Dia nampak berurai air mata di hadapan si komandan. Momen haru ini membuat keduanya jadi pusat atensi di tengah keramaian. Kombes Fajaruddin lalu melontarkan persoalan kepada Bripda Asrul.“ Gimana perasaan kalian?” tanyanya.“ Bahagia, Komandan!” jawabnya tegas.

Mengangkut Derajat Orangg Tua– Sambil mengusap air mata yang terus menetes, Bripda Asrul mengatakan statment mengharukan kalau dirinya saat ini tengah berbahagia. Dia dapat mengangkut derajat orang tuanya dengan berbekal kemampuannya sendiri sampai jadi seseorang anggota polisi.“ Kenapa bahagia?” tanyanya.“ Dapat mengangkut derajat orang tua, Komandan,” jawabnya.“ Jadi kalian senang ya dapat mengangkut derajat orang tua, ya,” tutur si Komandan.

Ungkapan Haru Si Bapak– Rasa bangga dan senang pula penuhi hati si bapak Bripda Asrul. Menggunakan batik bercorak merah, si bapak mengatakan rasa bangga serta syukur atas peluang yang diberikan kepada putranya.

“ Aku bangga anak aku jadi polisi, aku bangga anak aku dapat mengangkut derjata orang aku. Sepanjang ini siapa bilang polisi itu bayar, tidak. Teruji aku tidak bayar. Terimakasih, ayah,” ucap bapak Bripda Asrul.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bapak Tukang Pemecah Batu ini Menangis Bahagia Lihat Anaknya Cium Kakinya Setelah Resmi Jadi Polisi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel